RESUME PEMBELAJARAN KOOPERATIF
RESUME PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen, terdiri dari siswa
dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan
latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja sama
mempelajari materi pelajaran agar belajar semua anggota maksimal.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Slavin
(2005) mengemukakan tujuan yang paling penting dari model pembelajaran
kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan,
dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang
bahagia dan memberikan kontribusi.
Unsur-unsur Dasar dalam
Pembelajaran Kooperatif
Lungdren
dalam Isjoni (2009: 16) mengemukakan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut.
a. Para
siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “ tenggelam atau berenang bersama”
b. Para
siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau siswa lain dalam
kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari
materi yang dihadapi
c. Para
siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama
d. Para
siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok
e. Para
siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
terhadap evaluasi kelompok
f. Para siswa
berbagi kepemimpinan sementara
mereka memperoleh keterampilan
bekerja sama selama belajar
g. Setiap
siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Isjoni
(2009: 27) memaparkan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai
berikut.
a. Setiap
anggota memiliki peran
b. Terjadi
hubungan interaksi langsung di antara siswa
c. Setiap
anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya
d. Guru
membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok
e. Guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kooperatif
Agus
Suprijono (2009) memaparkan sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari
enam fase sebagai berikut.
a. Fase pertama
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru mengklasifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.
b. Fase kedua
b. Fase kedua
Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik.
c. Fase ketiga
Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam kelompok. ada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada free-rider atau anggota yang hanya menggantungkan tugas
kelompok kepada individu lainnya.
d. Fase keempat
Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.
e. Fase kelima
Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.
f. Fase keenam
Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Variasi struktur reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang lain.
Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam kelompok. ada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada free-rider atau anggota yang hanya menggantungkan tugas
kelompok kepada individu lainnya.
d. Fase keempat
Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.
e. Fase kelima
Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.
f. Fase keenam
Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Variasi struktur reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang lain.
Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Sadker
(Miftahul, 2011: 66 ) menjabarkan beberapa manfaat pembelajaran kooperatif.
Selain itu, meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran
kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lain seperti berikut ini.
a. Siswa
yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh
hasil pembelajaran yang lebih tinggi
b. Siswa
yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri
yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar
c. Dengan
pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan di
antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif (interdependensi
positif) untuk proses belajar mereka nanti
d. Pembelajaran
kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang
berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.
Komentar
Posting Komentar