Refleksi Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran



Refleksi Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Senin, 27 Februari 2017
  Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Humanistik tertuju pada suatu bentuk permasalahan tiap individu yang dihubungan atau dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman. Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian. Indikator keberhasilan dari teori ini yaitu siswa memilik pola pikir perilaku yang lebih baik dimana itu didukung atas kemaunnya sendiri.
  Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya
  Menurut Abraham Mashlow pemenuhan kebutuhan berpengaruh sekali terhadap upaya memahami motivasi manusia. Maslow mengansumsikan bahwa dalam diri manusia ada dua hal, yaitu (1) suatu usaha yang positif untuk berkembang, (2) kekuatan untuk melawan atau menolak hambatan untuk berkembang.
  Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Teori Rogers disebut humanis karena teori ini percaya bahwa setiap individu adalah positif, serta menolak teori Freud dan behaviorisme.
  Menurut Aldous Huxley  menekankan adanya pendidikan non-verbal yang juga harus diajarkan kepada siswa. Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai tingkat tinggi
  Menurut Mills dan Stanley Scher mengajukan konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam belajar. Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual, sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visual-spasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain.
  Self Efficacy (Menurut Albert Bandura) yaitu keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
  Aplikasi Teori Humanistik pada Pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran menjadi fasilitator, memberikan motivasi, dan menumbuhkan kesadaran makna belajar bagi kehidupan pada para siswa. Peran siswa adalah pelaku utama yang memaknai proses belajarnya. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat pendapat orang lain, bertanggug jawab dalam mengatur dirinya tanpa melanggar hak orang lain, aturan, norma dan etika yang berlaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI BELAJAR REVOLUSI SOSIO KULTURAL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

REFLEKSI PEMBELAJARAN KOOPERATIF