RESUME INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN SAINS
RESUME INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN
SAINS
Inkuiri
berasal dari kata “inquire” yang artinya mencari atau mempertanyakan. Model
pendekatan inkuiri telah diperkenalkan sejak tahun 1970 sebagai suatu metode.
Di Indonesia inkuiri sering dipasangkan dengan metode penemuan (discovery),
khususnya dalam pembelajaran sains sekitar tahun 1980. Inkuiri kemudian dikenal
sebagai pendekatan seperti pendekatan konsep, pendekatan tujuan, pendekatan
lingkungan sekitar Tahun 1990, juga ada yang memperkenalkan sebagai salah satu
model mengajar dari rumpun pemprosesan informasi sejak tahun 1980.
Inkuiri
merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan
pertanyaan yang relevan,
merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah
diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk
memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi
dan mengkomunikasikan hasilnya.
Tingkatan-tingkatan Inkuiri
Berdasarkan
komponen-komponen dalam proses inkuiri yang meliputi topik masalah, sumber
masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau rancangan kegiatan, pengumpulan
dan analisis data serta pengambilan kesimpulan membedakan inkuiri menjadi lima
tingkat yaitu praktikum (tradisional hands-on), pengalaman sains terstruktur
(structured science experiences), inkuiri terbimbing (guided inkuiri), inkuiri
siswa mandiri (student directed inquiry), dan penelitian siswa (student
research).
1.
Traditional
hands-on
Praktikum
(tradisional hands-on) adalah tipe
inkuiri yang paling sederhana. Dalam praktikum guru menyediakan seluruh
keperluan mulai dari topik sampai kesimpulan yang harus ditemukan siswa dalam
bentuk buku petunjuk yang lengkap. Pada tingkat ini komponen esensial dari inkuiri
yakni pertanyaan atau masalah tidak muncul, praktikum tidak termasuk kegiatan
inkuiri.
2. Pengalaman
Sains yang Terstruktur
Tipe
inkuiri berikutnya ialah pengalaman sains terstruktur (structured science experiences), yaitu kegiatan inkuiri di mana
guru menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur sedangkan analisis hasil
dan kesimpulan dilakukan oleh siswa.
3. Inkuiri
terbimbing (guided inquiry)
Inkuiri
terbimbing (guided inquiry), di mana
siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis
hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan
topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4. Inkuiri
siswa mandiri
Inkuiri
siswa mandiri (student directed inquiry),
dapat dikatakan sebagai inkuiri penuh karena pada tingkatan ini siswa
bertanggungjawab secara penuh terhadap proses belajarnya, dan guru hanya
memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topik dan pengembangan pertanyaan.
5. Penelitian
siswa (student research)
Tipe
inkuiri yang paling kompleks ialah penelitian siswa (student research). Dalam inkuiri tipe ini, guru hanya berperan
sebagai fasilitator dan pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan dan
pelaksanaan proses dari seluruh komponen inkuiri menjadi tangungjawab siswa. klasifikasi
inkuiri lain yang didasarkan pada intensitas keterlibatan siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran
Inkuiri
1. Klasifikasi
permasalahan, menentukan permasalahan yang ingin didalami atau dipecahkan yang
disiapkan oleh guru. Permasalahan harus jelas sehingga dapat dipikirkan,
didalami dan dipecahkan oleh siswa.
2. Identifikasi
permasalahan
3. Membuat
hipotesis
4. Mengumpulkan
data
5. Menganalisis
data
6. Pengambilan
kesimpulan
Komentar
Posting Komentar