Teori Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Konstruktivistik dan Penerapannya dalam
Pembelajaran
Proses belajar
konstruktivistik, bukan sebagai proses perolehan informasi yang berlangsung
satu arah ke dalam diri siswa, melainkan pemberian makna oleh siswa melalui
proses asimilasi dan akomodasi. Pandangan
konstruktivisme tentang pendidikan sejalan dengan pandangan Ki Hadjar yang
menekankan pentingnya siswa menyadari alasan dan tujuan ia belajar. Baginya
perlu dihindari pendidikan yang hanya menghasilkan orang yang sekadar menurut
dan melakukan perintah. Ki
Hadjar dan konstruktivisme sama-sama memandang pengajar sebagai mitra para
siswa untuk menemukan pengetahuan. Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru ke murid melainkan kegiatan yang memungkinkan siswa
membangun sendiri pengetahuannya.
1. Adanya
motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan
dan mencari sendiri pertanyaannya.
3.
Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian daan
pemahaman konsep secara lengkap.
4.
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir
yang mandiri.
5.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana
belajar itu.
·
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme yang Berkaitan dengan Pembelajaran
1.
Pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial.
2. Pengetahuan
tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali melalui keaktifan siswa
sendiri untuk menalar.
3. Siswa
aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep menuju ke yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah.
4. Guru
sekedar membantu menyediakan sarana dan
situasi agar proses konstruksi siswa dapat terlaksana.
1. Orientasi, yaitu siswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik dengan memberikan
kesempatan melakukan observasi.
2.
Elisitasi,
yaitu siswa mengungkapkan idenya dengan jalan berdiskusi, menulis, membuat
poster dan lain-lain.
3. Restrukturisasi
ide, yaitu klarifikasi ide dengan ide orang lain, membangun ide baru,
mengevaluasi ide baru.
4. Penggunaan
ide baru dalam berbagai situasi, yaitu ide atau pengetahuan yang telah
terbentuk perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi.
5. Review,
yaitu dalam mengaplikasikan pengetahuan, gagasan yang ada perlu direvisi dengan
menambahkan atau mengubah.
·
Peran Siswa dalam Pembelajaran Kontruktivistik
Pembentukan pengetahuan
dilakukan oleh siswa dalam belajar, aktif melakukan kegiatan, berpikir,
menyusun konsep dan memberi makna tentang apa yang telah dipelajarinya.
Kemampuan awal menjadi dasar pembelajaran & pembimbingan bagi siswa
tersebut.
Beberapa tugas guru dalam menjalankan fungsinya
sebagai mediator dan fasilitator belajar, sebagai berikut :
a.
Menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses dan
penelitian.
b.
Menyediakan atau memberi kegiatan-kegitan
yang merangsang keingintahuan dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide-ide ilmiah mereka.
c.
Menyediakan sarana yang merangsang siswa
untuk berpikir secara produktif.
d.
Menyediakan kesempatan dan pengalaman
yang paling mendukung proses belajar siswa.
· Tokoh-tokoh Teori Konstruktivistik
a. Jean Piaget
Dikenal dengan nama konstruktivistik kognitif (personal constructivism). Teori ini memiliki fokus perhatian pada bangkitnya dan dimilikinya skema-skema bagaimana seseorang mengenal dunia dalam saat "tingkatan-tingkatan perkembangan", ketika anak-anak menerima cara baru bagaimana secara mental merepresentasikan informasi. Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan.
Ada empat konsep dasar yang diperkenalkan oleh Piaget, yaitu:
1. Schemata adalah suatu struktur kognitif yang slalu berkembang dan berubah, karena proses asimiliasi dan proses akomodasi aktif serta dinamis.
2. Asimilasi adalah proses penyesuian informasi yang akan diterima sehingga menjadi sesuatu yang dikenal oleh siswa.
3. Akomodasi adalah penempatan informasi yang sudah di ubah dalam schemata yang sudah ada.
4. Equilibrium (keseimbangan) adalah sebuah proses adaptasi oleh individu terhadap lingkungan individu, agar berusaha untuk mencapai struktural mental atau schemata yang stabil atau seimbang antara asimilasi dan akomodasi.
b. Vigotsky
Teori Konstruktivisme vigotsky berasumsi bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang. Siswa mempunyai dua tingkat perkembangan, yakni perkembangan aktual dan potensial (Rustaman, 2009).
c. Jhon Dewey dan Von Graselfeld
Bahwa pandangan penganut konstruktivisme mengenai belajar meliputi serangkaian teori yang membagi perespektif umum bahwa pengetahuan dikonstruksi oleh pembelajar bukan ditransfer ke pembelajar.
· Implikasi Pendekatan Konstruktivistik
Menurut Suhartoni (2013) dijelaskan peranan antara pendidik dan peserta didik menurut teori konstruktivistik adalah sebagai berikut:
No.
|
Peranan Peserta Didik
|
Peranan Pendidik
|
1.
|
Berinisiatif mengemukakan masalah dan pokok
pikiran, kemudian menganalisis dan menjawabannya sendiri.
|
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif
sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.
|
2.
|
Bertanggung jawab sendiri terhadap kegiatan
belajarnya atau penyelesaian suatu masalah.
|
Memusatkan perhatian kepada proses berpikir atau
proses mental siswa, bukan kepada kebenaran jawaban siswa saja.
|
3.
|
Secara aktif bersama dengan teman sekelasnya
mendiskusikan penyelesaian masalah atau pokok pikiran yang mereka munculkan,
dan apabila dirasa perlu dapat menanyakannya kepada guru.
|
Guru perlu fleksibel dalam merespons jawaban atau
pemikiran siswa. Menghargai pemikiran siswa dan meghindari
perkataan “Ini satu-satunya jawaban benar”
|
4.
|
Atas inisiatif sendiri dan mandiri berupaya
memperoleh pemahaman yang mendalam (deep understanding) terhadap suatu topik
masalah belajar.
|
Guru perlu menyediakan pengalaman belajar dengan
mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sehingga belajar sebagai
proses konstruksi pengetahuan dapat terwujud.
|
5.
|
Secara aktif mengajukan dan menggunakan berbagai
hipotesis (kemungkinan jawaban) dalam memecahkan suatu masalah.
|
Memaklumi akan adanya perbedaan individual,
termasuk dalam hal perkembangan kognitif siswa.
|
6.
|
Secara aktif mengajukan berbagai data atau
informasi pendukung dalam penyelesaian suatu masalah atau pokok pikiran yang
dimunculkan sendiri atau yang telah dimunculkan oleh teman sekelas.
|
Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran dan
apa yang akan dipelajari di awal kegiatan belajar. Hal ini akan mempengaruhi
keaktifan siswa, karena ia tahu apa yang akan di pelajari dan untuk apa ia
terlibat dalam pembelajaran.
|
7.
|
Secara kreatif dan imajinatif mengaitkan antara
gagasan yang telah dimiliki dengan informasi baru yang diterima.
|
Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk
dapat mengetahui apa yang telah mereka ketahui dan apa yang mereka pikirkan.
|
a.
Kelebihan
1. Berpikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir
untuk menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan.
2. Paham : Karena murid
terlibat secara langsung dalam membina
pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan
boleh mengaplikasikannya
dalam semua situasi.
3. Ingat : Karena murid
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan lebih mengingat semua konsep. Melalui
pendekatan ini murid membina
sendiri kepahaman
mereka. Mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
4. Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperolehi
apabila berinteraksi dengan teman dan guru
dalam membina pengetahuan baru.
5. Menyenangkan : Karena mereka terlibat secara langsung, mereka paham,
ingat, yakin dan berinteraksi dengan baik, maka
mereka akan merasa senang saat belajar
dalam membina pengetahuan baru.
b.
Kekurangan
Dalam
bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses
belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu
mendukung.
Komentar
Posting Komentar